suprio hadi. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

PEMROSESAN TRANSAKSI & STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN


 PEMROSESAN TRANSAKSI & STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN
Pemrosesan Transaksi.
Salah satu tujuan sistem informasi adalah mendukung operasi harian perusahaan. Tujuan ini dicapai melalui : (1) pemrosesan transaksi-transaksi yang disebabkan baik oleh sumber-sumber ekstern maupun intern, dan (2) menyiapkan keluaran-keluaran seperti dokumen-dokumen operasional dan laporan-laporan keuangan.
Definisi Sistem Pengendalian Intern.
Sistem pengendalian intern adalah struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Tujuan SPI menurut definisi tersebut adalah :
1.      Menjaga kekayaan organisasi
2.      Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
3.      Mendorong efisiensi, dan
4.      Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
4.1 Kebutuhan dan pengendalian.
Pengendalian adalah disiplin ilmu yang melibatkan pembuatan mekanisme dan algoritma untuk mengendalikan keluaran dari suatu proses tertentu. Sebagai contoh adalah sistem pengaturan temperatur ruangan agar temperatur ruangan terjaga konstan setiap saat, misalnya pada 20 °C. Pada kasus ini, temperatur disebut sebagai variabel terkendali. Selain itu, karena temperatur diukur oleh suatu termometer dan digunakan untuk menentukan kerja pengendali (apakah ruangan perlu didinginkan atau tidak), temperatur juga merupakan variabel input. Temperatur yang diinginkan (20 °C) adalah setpoint. Keadaan dari pendingin (misalnya laju keluaran udara pendingin) dinamakan variabel termanipulasi karena merupakan variabel yang terkena aksi pengendalian.
4.2 Elemen Struktur Pengendalian Intern. 
1.      Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.
2.      Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.
3.      Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.
4.      Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.


1.      Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.
Struktur organisasi merupakan kerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan.
2.      Wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.
Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Selanjutnya, prosedur pencatatan yang baik akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya suatu organisasi.
3.      Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.
Cara-cara yang umum ditempuh perusahaan dalam menciptakan praktek yang sehat adalah :

1.      Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya harus dipertanggung-jawabkan oleh yang berwenang.
2.      Pemeriksaan mendadak (surprised audit). Pemeriksaan mendadak dilaksanakan tanpa pemberitahuan lebih dahulu kepada pihak yang akan diperiksa, dengan jadwal yang tidak teratur.
3.      Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi tanpa ada campur tangan dari orang atau unit organisasi lain.
4.      Perputaran jabatan (job rotation). Perputaran jabatan yang diadakan secara rutin akan dapat menjaga independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya, sehingga persekongkolan diantara mereka dapat dihindari.
5.      Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.
6.      Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek aktivitas unsur-unsur SPI yang lain. Unit organisasi ini disebut satuan pengawas intern atau staf pemeriksa intern. Agar efektif dalam menjalankan tugasnya, satuan pengawas intern ini harus tidak melaksanakan fungsi operasi, fungsi penyimpanan, dan fungsi akuntansi, serta harus bertanggung jawab kepada manajemen puncak.

4.      Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Diantara 4 unsur pokok SPI, unsur mutu karyawan merupakan unsur SPI yang paling penting. Jika perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan jujur, unsur SPI yang lain dapat dikurangi sampai batas yang minimum, dan perusahaan tetap mampu menghasilkan pertanggung-jawaban keuangan yang dapat diandalkan.
4.3 Alat Pengendalian Pemrosesan Transaksi.
Alat pengendalian pemrosesan transaksi merupakan prosedur-prosedur yang di rancang untuk meyakinkan bahwa elemen-elemen struktur pengendalian intern di implementasikan dalam sistem aplikasi khusus yang terdapat di dalam setiap siklus transaksi organisasi. Alat pengendalian pemrosesan transaksi terdiri dari pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Pengendalian umum mempengaruhi seluruh pmrosesan transaksi. Pengendalian aplikasi berpengaruh khusus terhadap aplikasi-aplikasi individual.
4.4. ETIKA DAN STRUKTUR PENGENDALIAN
Banyak perusahaan yang telah mengadopsi peraturan kode etika yang merupakan pedoman dalam menjalankan bisnis sesuai etika. Begitupun, banyak organisasi profesonal, seperti AICPA, yang mengadopsi peraturan ini peraturan kode etik ini umumnya di tulis dalam bahasa hukum yang berfokus pada hal-hal yang mungkin di langgar. Banyak yang menentang dengan mengatakan bahwa setiap perusahaan memiliki budayanya sendiri, yang di sebut budaya perushaan, yang mungkin meningkatkan atau mengabaikan etika. Budaya perusahaan tergantung pada tingkah laku, dan praktik kerja para karyawan. Untuk setiap program etika kerja, perusahaan harus memiliki audit budaya atas perlaku budaya dan etika perusahaannya.
referensi :
http://fytriinfo.blogspot.com
wikipedia.org
http://gudangmakalah.blogspot.com
http://pengembangan-tekhnologi.blogspot.com
http://indrathebandit.blogspot.com/2012/11/bab-4-pemrosesan-transaksi-struktur.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PENGENALAN PEMROSESAN TRANSAKSI.



PENGENALAN PEMROSESAN TRANSAKSI.

      Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System disingkat TPS) adalah sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada suatuorganisasi. Sistem yang ber-interaksi langsung dengan sumber data (misalnya pelanggan)adalah sistem pengolahan transaksi, dimana data transaksi sehari-hari yang mendukungoperasional organisasi dilakukan. Tugas utama TPS adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi yang lain dalam organisasi,misalnya untuk kebutuhan sistem informasi manajemen, atau kebutuhan sistem informasieksekutif.

Arus Transaksi

     Siklus pemprosesan transaksi mengelompokkan transaksi berdasarkan kesamaan unsur atau sasaran. Karena setiap industri (dan malah setiap perusahaan dalam satu industri) menghadapi peristiwa yang berbeda-beda, maka tidak ada seperangkat siklus pemprosesan transaksi yang standar. Namun, siklus berikut (yang diperlihatkan pada gambar di atas) sering kita jumpai pada perusahaan dagang dan perusahaan nonmanufaktur lainnya :

1.       Siklus pendapatan (revelue cycle), yang meliputi peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan penjualan produk atau jasa dan penagihan hasil-hasilnya.

2.       Siklus pengeluaran (expenditure cycle), yang meliputi peristiwa-peristiwa yang berkaitandengan pemerolehan sumber daya atau jasa, misalnya barang dagang, tenaga kerja, saranaumum) dan pelunasan hutang.

Komponen Sistem Pemrosesan Transaksi.

1.       Dokumen Sumber.

Kebanyakan transaksi dicatat pada dokumen sumber, selain menyediakan catatan-catatan tertulis dokumen sumber berfungsi :

·         Memicu meng-otorisasi operasi fisik. Sebagai contoh surat pesanan penjualan meng-otorisasi pengiriman barang dan gangguan kepada pelanggan.

·         Memantau arus fisik. Misalnya surat pesanan penjualan digunakan untuk memperlihatkan pergerakan barang pesanan dari gudang ke tempat pengiriman.

·         Mencerminkan akuntabilitas atas tindakan yang diambil. Misalnya tagihan dari pemasok diparaf untuk memperlihatkan bahwa tagihanini sudah diperiksa kebenarannya.

·         Menjaga kemutakhiran dan kelengkapan basis data. Sebagai contoh kopi faktur penjualan digunakan untuk memutakhirkan saldodalam catatan sediaan. Catatan pelanggan dan kemudian diarsipkan untuk kepentingan riwayat penjualan.

·         Menyediakan data yang dibutuhkan untuk keluaran. Misalnya data dalam surat pesanan penjualan digunakan untuk menyiapkanfaktur penjualan dan ikhtiar penjualan.

2.       Jurnal dan Register.

  Jurnal dan register merupakan catatan akunting yang memuat data dalamurutan kronologis. Jurnal merupakan catatan akunting formal dalam sistemmanual. Mengikhtiarkan data transaksi dalam satu keuangan. Register berfungsisebagai pengganti jurnal atau catatan kronologis atau buku harian untuk data atauperistiwa yang tidak bersifat keuangan.

3.       Buku Besar dan Arsip.

  Buku besar (ledger) mengikhtiarkan status perkiraan dalam satuan keuangan. Nilai transaksi yang muncul dalam jurnal dipindahkan atau diposkan kepos perkiraan yang sesuai. Melalui proses posting ini status setiap perkiraan yang terpengaruh dimutakhirkan dengan menaikkan atau menurunkan saldo perkiraan sebesar nilai transaksi. Jadi, jika jurnal menekankan pada kegiatan transaksi, bukubesar menekankan pada status perkiraan.

4.       Laporan dan Dokumen.
  Berbagai laporan umumnya dihasilkan dari pemrosesan transaksi. Salah satujenis keluaran laporan dikenal sebagai laporan keuangan. Sejumlah besar dokumen operasional juga dihasilkan oleh sistem pemrosesan transaksi. Beberapa daridokumen ini dihasilkan untuk memicu tindakan. Dokumen lain dihasilkan untuk mencatat tindakan-tindakan yang telah diselesaikan. Dokumen operasional tertentuyang disiapkan oleh sistem pemrosesan transaksi perusahaan menjadi masukan dokumen sumber untuk pemrosesan lebih lanjut.

5.       Bagian Perkiraan dan Kode Lainnya.

  Transaksi akunting harus diklasifikasikan dan dikodekan sebelum diposkanke dalam buku besar. Bagan perkiraan merupakan daftar berkode dari perkiraan-perkiraan yang termuat dalam buku besar umum perusahaan. Pada dasarnya, ini merupakan struktur data keuangan perusahaan. Bagan perkiraan ini bukan sajamemungkinkan pengklasifikasian dan pengkodean data transaksi melainkan juga menyediakan elemen-elemen data rinci untuk menyusun dan menyajikan informasidalam laporan keuangan.

6.       Rangkaian Audit.

  Rangkaian audit adalah seperangkat mata rantai yang dibentuk oleh elemen- elemen pemrosesan transaksi pokok. Rangkaian audit merupakan alat untuk melakukan penelusuran dari dokumen-dokumen sumber melalui jurnal dan buku besar sampai ke total ikhtisar dalam laporan keuangan atau keluaran keuangan lainnya,dan sebaliknya.

7.       Tindakan Pengendalian dan Pengamanan.

  Pemrosesan transaksi yang baik menuntut adanya berbagai tindakan pengendalian dan pengamanan. Contoh pengendalian yang telah dijelaskan meliputi bagan perkiraan, perkiraan pengendali, rangkaian audit, dan metode pemrosesansekali tulis. Pengendalian seperti itu harus didukung dengan dokumentasi yang memadai,
 meliputi :

1.       Manual prosedur

2.       Uraian tanggung jawab yang dibebankan kepada mereka yang terlibat dalam pemrosesan transaksi.

Sistem Tata Buku Berpasangan.

Suatu sistem akuntansi harus sesuai untuk organisasi tertentu. Hal penting dalam merancang sistem akuntansi :

·         Sifat dan tujuan organisasi
·         Karakteristik struktural dan fungsional
·         Tata letak fisik, produk dan jasa
·         Orang yang mengoperasikan sistem

Sistem Kode Akun Untuk Pemrosesan transaksi.

   Suatu sistem pengkodean berisi character set, yaitu satu set simbol yang telah ditentukan sebelumnya yang digunakan untuk mengidentifikasi obyek. Pengolahan data akuntansi sangat tergantung pada penggunaan kode untuk mencatat, mengklasifikasikan, menyimpan dan mengambil data keuangan.

Perancangan Formulir & Pertimbangan Penyimpanan Catatan.

Sebelum suatu transaksi diproses terlebih dahulu kita harus melakukan pengumpulan data transaksi. Pengumpulan data-data transaksi ini tidak dapat dipisahkan dari desain suatu formulir, sebab suatu formulir merupakan gambaran atau rekaman dari suatu transaksi.
Tujuan dari formulir :
·         Formulir dibuat untuk meminta dilakukannya suatu tindakan.
·         Formulir digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan.

sumber : 


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TEKNIK DAN DOKUMENTASI SISTEM



TEKNIK DAN DOKUMENTASI SISTEM

1.      Pemakaian teknik-teknik sistem
Teknik system merupakan alat yang digunakan dalam analisis, desain, dan dokumentasi serta memahami kaitan anatr-subsitem. Teknik system biasanya berupa diagram.

 Penggunaan Teknik system untuk audit

Audit dibagi menjadi dua kelompok dasar, yaitu :
1.      Audit interim bertujuan untuk menaksir seberapa jauh struktur pengendalian internal suatu organisasi dapat diandalkan.
2.      Audit lapoan keuangan melibatkan pengujian substantif . pengujian substantif merupakan verifikasi angka dalam laporan keuangan secara langsung.
   
 -     Evaluasi Pengendalian Internal
   Mengingat pemisahan tugas merupakan satu aspek pengendalian internal yang penting , auditor membutuhkan teknik untuk memecah system untuk mengevaluasi  distribusi dokumen dan memecah tugas antarpersonel atau departemen.  Diagram ini disajikan dalam bentuk kolom-kolom untuk mengkelompokkan peran pemrosesan yang dijalankan oleh setiap entitas.
-      
   -       -          Pengujian Kepatuhan
   Auditor perlu memahami  teknik system yang biasanya digunakan untuk medokumentasikan system informasi seperti input proses output, diagram hierarki, flowchart program , diagram alur data logika, table keputusan, dan metode matriks. Auditor akan sering berhadapan dengan teknik-teknik tersebut pada saat mereka mengevaluasi dokumentasi system informasi.
-           
       -     Kertas Kerja
    Kertas kerja merupakan catatan mengenai prosedur dan pengujian yang dilakukan dalam proses audit, informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan audit dam kesimpulan yang ditarik dari hasil audit.  Kertas kerja menjadi catatan apa yang telah dilaksanakan oleh auditor.
Auditor menggunakan teknik system  untuk mendokumentasikan dan menganalisis isi dalam kertas kerja. Diagram alur data, diagram HIPO, flowchart  program, table keputusan dan metode matriks akan masuk kedalam kertas kerja  sebagai bagian dari dokumentasi sebuah system yang ditinjau oleh auditor.

=>  Penggunaan Teknik Sistem dalam Pengembangan Sistem
Proyek pengembangan system terdiri dari tiga fase, yaitu : analisis system mencakup penyususnan dan evaluasi solusi untuk meyelesaikan masalah system. Desain system mencakup evaluasi efektifitas dan efisiensi setiap alternative desain system terkait dengan kebutuhan system secara keseluruhan. Implementasi system mencakup pengujian solusi sebelum implementasi, dokumentasi solusi, serta tinjauan terhadap system pada saat system mulai dioperasikan untuk memastikan bahwa system yang dirancang berfungsi sebagaimana mestinya.

2.      Teknik-teknik sistem

Teknik system diperlukan untuk menganalisis dan merancang system informasi dengan menggunakan pendekatan system terstruktur. Salah satu teknik system yag banyak digunakan yaitu pembuatan flowchart.

A Simbol Flowchart
ANSI X 3.5.-1970 mendifinisikan symbol flowchart kedalam beberapa kelompok yaitu :
1.      Symbol dasar, symbol ini mencakup :
-     Symbol input/output menggambarkan fungsi input/output yaitu membuat data tersedia untuk 

diproses dan mencatat informasi hasil suatu pemrosesan.
-     Symbol proses menggambarkan setiap fungsi pengo lahan data
-     Symbol garis arus, digunakan untuk mengaitkan symbol yang satu dengan symbol yang lainnya. 

Garis alur ini mengidentifikasikan urutan informasi dan operasi  yang harus dijalankan.
-     Symbol anotasi (komentar), menggambarkan deskripsi tambahan atau catatan penjelas. Garis putus-putus dikait kan dengan  symbol yang diberi komentar.

2.      Symbol input/output yang spesifik, mengidentifikasi media yang digunakan untuk merekam informasi ataupun cara menangani informasi.

-          Symbol punched-card menggambarkan fungsi input output jika media yang digunakan adalah 
punched-card meliputi mark-sense, stub cards, file of cards dsb.

-          Symbol penyimpanan online menggambarkan fungsi dengan menggunakan berbagai media penyimpanan online

-          Symbol input manual menggambarkan fungsi input pada saat informasi dimasukan secara manual pada saat pemrosesan

-          Symbol link komunikasi menggambarkan suatu fungsi transmisi informasi menggunakan media telekomunikasi.

-          Symbol penyimpanan offline menggambarkan fungsi penyimpanan informasi offline, tanpa memperhatikan media yang digunakan untuk menyimpan informasi tersebut.

3.      Symbol proses khusus, menggambarkan fungsi pemrosesan dan mengidentifikasi jenis operasi yang akan digunakan untuk mengolah informasi

-          Symbol keputusan menggambarkan satu keputusan untuk menentukan operasi mana yang harus dijalankan dari berbagai  alternative jalur  operasi yang tersedia.

-          Symbol proses predefined menggambarkan satu prosedur yang terdiri dari satu atau lebih operasi yang tidak ditentukan pada symbol flowchart yang lain.

-          Symbol persiapan menggambarkan mengidentifikasi serangkaian intsruksi yang mengubah program.

-          Symbol operasi manual menggambarkan proses offline yang dilakukan oleh manusia tanpa bantuan alat mekanisme apapun.

-          Symbol operasi auxiliary menggambarkan operasi offline yang dijalankan pada suatu peralata tertentu, yang tidak berada dibawah kendali langsung central processing unit.

4.      Symbol tambahan, dapat digunakan untuk memperjelas flowchart dan mempermudah pembuatan flowchart.

-          Symbol konektor menggambarkan alur keluar dari flowchart menuju bagian flowchart yang    lain

-          Symbol terminal menggambarkan titik ujung dari sebuah flowchart seperti titik awal, titik interupsi

-          Symbol mode parallel menggambarkan awal atau akhir dari dua atau lebih operasi  yang simultan.

-          Symbol konektor off-page bukan merupakan standar ANSI X3.5 tetapi biasanya digunakan untuk menggambarkan alur keluar dari flowchart menuju halaman flowchart yang lain.

sumber:
http://evianthyblog.blogspot.com/2013/01/teknik-dan-dokumentasi-sistem.html


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TINJAUAN SEKILAS SISTEM INFORMASI AKUTANSI


TINJAUAN SEKILAS SISTEM INFORMASI AKUTANSI

Sistem Informasi & Organisasi Bisnis
    Dalam kehidupan kita sehari-hari, informasi menjadi suatu hal yang penting. Dengan informasi kita dapat mengetahui apa saja yang terjadi di dunia baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Informasi juga dapat membantu dalam mengambil keputusan. Suatu perusahaan besar tidak akan mengambil keputusan tanpa adanya informasi, meskipun kecil informasi yang mereka dapatkan akan menjadi penentu bagi kemajuan perusahaan tersebut.

   Sistem informasi mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi), sumber data serta kebijakan dan prosedur kerja, untuk mengelola (menyimpan, mengakses kembali, mengubah dan menyebarluaskan) informasi dalam sebuah organisasi.
Sistem Informasi pada sebuah organisasi, dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu:
 
1). sistem pendukung operasional (misalnya untuk mengefisienkan taransaksi bisnis, mengendalikan proses industri mendukung komunikasi dan kolaborasi)
 
2). sistem pendukung manajemen (misalnya untuk menyediakan laporan dan tampilan, dukungan langsung pada proses pengambilan putusan).
Sistem Informasi memainkan tiga peran penting dalam organisasi yaitu:
Mendukung kegiatan operasi bisnis perusahaan
Mendukung Pengambilan keputusan manajerial
Mendukung pencapaian keunggulan kompetitif strategis 

Siklus – Siklus Pemrosesan Transaksi
Siklus informasi akuntansi dapat meliputi aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan perusahaan, diantaranya adalah siklus
- pendapatan
- siklus pengeluaran
- siklus produksi
- siklus keuangan.
- siklus pelaporan keuangan yang memperoleh data akuntansi dan siklus lain untuk menghasilkan laporan sesuai prinsip-prinsip akuntansi umum. Siklus-siklus tersebut sangat erat kaitannya terhadap hasil akhir yaitu berupa laporan keuangan perusahaan.

 Akuntansi & Teknologi Informasi

    Peran teknologi informasi dalam membantu proses akuntansi dalam perusahaan/organisasi  telah lama berlangsung. Alasan utama penggunaan IT dalam akuntansi ialah efisiensi, penghematan waktu dan biaya. Alasan lain termasuk peningkatan efektifitas, mencapai hasil/output laporan keuangan dengan benar. Alasan lainnya yaitu ditambah dengan perlindungan atas aset perusahaan.
     
    Jika kita gunakan ilustrasi piramida organisasi, tugas akuntansi akan berada pada level paling bawah yaitu level operasional dan transaksional. Level ini punya ciri khas yaitu teknis, repetitive, prosedural, standar dan juga dapat membuat bosan. Contohnya, akuntansi yang menangani transaksi pembelian, penjualan, pengiriman barang, pembayaran transaksi, penerimaan hasil penjualan, penyusunan laporan. Ciri khas ini yang menjadi alasan utama mengapa teknologi informasi sangat berkaitan erat dengan akuntansi. Bahkan, kisah hubungan ini telah terjadi jauh-jauh hari pada saat komputer masih berbadan besar dan boros tenaga (mainframe).


Akuntan & Pengembangan

Perkembangan system informasi sangat berpengaruh pada akuntan atau pelaku (user) akuntansi, yang sebelumnya mereka terbiasa dengan mencatat buku besar di kertas(buku), saat ini mereka dituntut untuk dapat mencatat, mengolah data dan menyimpannya dalam computer. Namun pada dasarnya, hal demikian tidak memerlukan waktu yang banyak untuk akuntan menguasainya.

Sumber:
http://opickrockstar.wordpress.com/2012/10/28/sistem-informasi-akuntansi-dan-organisasi-bisnis/
http://1t4juwita.wordpress.com/2010/11/08/akuntansi-dan-teknologi-informasi/
http://wahyudirm.wordpress.com/sistem-informasi-akuntansi/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS